logo

ARTIKEL

Market Insight - Maret Eps. 3

Market Insight - Maret Eps. 3

Review: Selama Minggu Ketiga Maret 2020, IHSG melemah -14.52% dari 4,907.57 menjadi 4,194.94 sementara itu LQ45 melemah -19.62% dari 777.27 menjadi 624.76; terdapat 10 indeks sektoral mengalami pelemahan selama Minggu Ketiga Maret 2020 ini; dari nilai Rupiah kembali terdepresiasi terhadap USD, EUR, JPY dan CNY. Rilis neraca perdagangan Indonesia Februari yang surplus cukup besar yaitu USD2,34 Miliar dan rilis tingkat suku bunga BI 7DRRR yang kembali turun 25bps menjadi 4.50%.

Bursa Global dan Domestik selama sepekan masih terdorong sentimen menyebarnya virus Covid-19. Investor khawatir akan pelambatan ekonomi global imbas dari penyebaran virus Covid-19 dan lebih memilih mengamankan cashnya dengan mengalihkan investasi ke produk safe haven. Selain itu, Investor juga menanti stimulus yang diberikan oleh pemerintahan masing-masing negara untuk tetap menjaga kondisi perekonomiannya. Dari dalam negeri, Rilis neraca perdagangan Indonesia Februari yang surplus cukup besar yaitu USD2,34 Miliar dan rilis tingkat suku bunga BI 7DRRR yang kembali turun 25bps menjadi 4.50% nampaknya belum mampu mendorong indeks pada zona hijaunya.

Preview: Sepekan ke depan, penyebaran virus corona (Covid-19) memang masih membayangi langkah IHSG. Pasar diprediksi masih menunggu stimulus yang diberikan pemerintah Indonesia maupun pemerintahan masing-masing negara untuk menjaga kondisi perekonomian ditengah wabah covid-19. Penurunan suku bunga BI diprediksi angin segar bagi pasar obligasi pekan ini setelah pekan kemarin obligasi juga terimbas penurunan akibat Covid-19. Obligasi dan SUN domestik dinilai masih menarik bagi investor yang tengah mengalihkan dananya dari pasar saham. Hal tersebut mencerminkan investor global beralih fungsi dari sentimen risiko ke obligasi pemerintah di sejumlah negara maju kecuali AS dan juga mengalirkan dananya ke SUN Garuda yang paling baik dibandingkan negara berkembang lainnya. Selama pekan ini diprediksi akan terjadi switching produk investasi baik dari saham ke obligasi atau sebaliknya.

REKSA DANA

alt text

Dari Reksa Dana, Produk Corpus Balanced Fund I selama Minggu Ketiga Maret 2020 memiliki imbal hasil (return) -13.35%, Corpus Bond Plus selama Minggu Ketiga Maret 2020 memiliki imbal hasil (return) -1.55%, dan Corpus Theologia Fixed Income Fund selama Minggu Ketiga Maret 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.14%. Sementara benchmark Infovesta Reksa Dana Campuran Minggu Ketiga Maret 2020 memiliki imbal hasil (return) -8.01% dan Infovesta Reksa Dana Pendapatan Tetap Minggu Ketiga Maret 2020 memiliki imbal hasil (return) -2.59%.

Kondisi pasar modal saat ini belum memberikan tanda-tanda membaik, seiring dengan semakin menyebarnya COVID-19 membuat penurunan yang berlanjut. Penurunan ini terus berimbas ke penurunan harga reksa dana berbasis saham seperti reksa dana campuran dan reksa dana saham.

Dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan Surat Edaran S-97/D.04/2020 tentang Kebijakan Pemberian Stimulus dan Relaksasi Kepada Industri Pengelolaan Investasi Dalam Rangka Kondisi Perekonomian yang Berfluktuasi Signifikan Akibat Pandemik Covid-19 tanggal 20 Maret 2020, dimana dengan kondisi saat ini terdapat beberapa kelonggaran dalam pengelolaan reksa dana diantaranya adalah ketentuan pembubaran Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif disesuaikan jika Nilai Aktiva Bersih Reksa Dana kurang dari Rp. 10.000.000.000,- menjadi 160 hari bursa berturut-turut dari sebelumnya 120 hari bursa.

Reksa Dana Corpus Balanced Fund I terus mengalami penurunan harga Nav/Unit ke titik terendahnya di harga 674,91. Hal ini tentunya disebabkan karena portofolio saham yang terdapat didalamnya mengalami penurunan cukup dalam.

Reksa Dana Corpus Bond Plus adalah reksa dana berjenis pendapatan tetap yang isi portofolionya terdapat maksimum 18% di efek bersifat ekuitas atau saham. Dengan demikian Reksa Dana Corpus Bond Plus mengalami penurunan return setahunnya menjadi 1,67%. Komposisi portofolio saham yang terdapat dalam reksa dana pendapatan tetap ini memberikan kontribusi yang cukup dalam karena penurunan saham yang signifikan.

Reksa Dana Corpus Theologia Fixed Income Fund, per minggu ke tiga Maret ini secara stabil dapat memberikan return yang positif atau sekitar 7,89% per tahunnya. Dikarenakan dalam portofolionya hanya berupa efek bersifat utang atau obligasi dan instrumen pasar uang sehingga tidak terpengaruh penurunan harga saham

Dalam kondisi saat ini, untuk mendapatkan momentum dalam berinvestasi dapat mulai berinvestasi di reksa dana yang berbasis saham seperti Reksa Dana Corpus Bond Plus maupun Reksa Dana Corpus Balanced Fund I atau bagi investor yang sudah masuk ke reksa dana tersebut dapat melakukan average down untuk mendapatkan rata-rata harga cost yang lebih rendah.
Untuk investor maupun calon investor yang tetap menginginkan risiko yang lebih kecil dapat berinvestasi di Reksa Dana Corpus Theologia Fixed Income Fund.

Kunci utama dalam berinvestasi saat ini adalah “Don’t Panic” selama kita belum merealisasikan kerugian kita (jika dalam posisi potensial loss) kita belum benar-benar rugi. Tetap tenang dan gunakan momentum untuk berinvestasi sesuai dengan profil risiko kita.


Disclaimer
:
Investasi melalui Reksa Dana mengandung Risiko. Calon Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Reksa Dana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan masa datang.