logo

ARTIKEL

Market Insight - Maret Eps. 1

Market Insight - Maret Eps. 1

Review: Selama Minggu pertama Maret 2020, IHSG menguat +0.84% dari 5,452.70 menjadi 5,498.54, sementara itu LQ45 menguat 0.85% dari 879.53 menjadi 887.03; terdapat 7 indeks sectoral mengalami penguatan sedangkan 3 indeks sektoral mengalami pelemahan selama Minggu pertama Maret 2020 ini; dari nilai Rupiah terdepresiasi terhadap USD, EUR, JPY dan CNY; serta terdapat 4 komoditas yang mengalami penguatan (Gold, CPO, Nickel dan Tins), sedangkan 2 komoditas yang mengalami pelemahan (CPO dan Oil).

Dari ekonomi makro, Indonesia mengalami inflasi bulan Februari 2020 sebesar 0.28% (MoM) atau Inflasi 2.98% (YoY). Inflasi tersebut dikarenakan kenaikan beberapa kelompok harga bahan makanan dan tembakau sebagai penyumbang inflasi terbesar pada Februari 2020; Cadangan Devisa bulan Februari 2020 melemah tipis menjadi USD130.40 Bio.

Dari bursa di AS, pada bulan Minggu pertama Maret 2020 ini indeks DJIA, S&P dan NASDAQ mengalami penguatan, sedangkan Fed Fund Rate turun 50bps pada level 1.00%-1.25%; di Eurozone indeks FTSEI, CAC 40 dan DAX mengalami pelemahah; serta di Asia indeks Hang Seng Indeks, KOSPI dan SSE CI mengalami penguatan dan hanya Nikke 225 yang mengalami pelemahan.

Bursa Global melorot karena investor beralih ke obligasi dan komoditas safe haven untuk melindungi dari goncangan ekonomi akibat virus corona. Selain itu, kejatuhan bursa Asia juga didorong oleh anjloknya harga minyak setelah Arab Saudi memangkas harga jual resminya. Selain itu, penurunan suku bunga The Fed yang diluar dugaan hanya berimbas sesaat bagi bursa Global. Dari dalam negeri, rilis data inflasi yang tetap terjaga serta rilis data Cadangan devisa tidak berimbas signifikan terhadap pergerakan indeks selama sepekan kemarin

Preview: Sepekan ke depan, penyebaran virus corona (Covid-19) memang masih membayangi langkah IHSG. Namun, pasar juga menantikan rilis Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) dan rebalancing portofolio Indeks FTSE. Diperkirkan, IHSG pekan depan masih akan koreksi dengan pola koreksi di awal-awal pekan, akan tetapi di akhir pekan berpeluang rebound menguat. Supp ort IHSG sepekan adalah 5431 sampai 5288 dan resistance di level 5577 sampai 5715.


REKSA DANA

alt text

Dari Reksa Dana, Produk Corpus Balanced Fund I selama Minggu pertama Maret 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.79%, Corpus Bond Plus selama Minggu pertama Maret 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.34%, dan Corpus Theologia Fixed Income Fund selama Minggu pertama Maret 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.16%. Sementara benchmark Infovesta Reksa Dana Campuran Minggu pertama Maret 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.76% dan Infovesta Reksa Dana Pendapatan Tetap Minggu pertama Maret 2020 memiliki imbal hasil (return) +1.00%

Dalam kondisi saat ini melihat tujuan awal berinvestasi di reksa dana, untuk investor yang masuk ke Reksa Dana dengan risiko kecil seperti Reksa Dana Corpus Theologia Fixed Income Fund, tidak terlalu terpengaruhi dengan kondisi market karena portofolio Reksa Dana Corpus Theologia Fixed Income Fund yang minimum 80% di efek bersifat hutang atau obligasi. Dengan return satu tahun terakhir sebesar 7,91% reksa dana ini masih dapat memberikan return yang cederung lebih stabil. Cocok untuk investor pemula dan investor yang mau berinvestasi dengan risiko yang lebih kecil.

Karena pengaruh pasar saham yang turun cukup signifikan beberapa waktu terakhir ini, Reksa Dana Corpus Bond Plus dan Reksa Dana Corpus Balanced Fund I terkena imbasnya yaitu dengan menurunnya return secara keseluruhan. Karena portofolio atau isi Reksa Dana Corpus Bond Plus dan Corpus Balanced Fund I terdapat porsi sahamnya. Yang membedakan adalah besaran dari jumlah portofolio di masing-masing reksa dana.

Reksa Dana Corpus Bond Plus adalah reksa dana berjenis pendapatan tetap yang isi portofolionya terdapat maksimum 18% di efek bersifat ekuitas atau saham. Dengan demikian Reksa Dana Corpus Bond Plus mengalami penurunan return setahunnya menjadi 5,88% namun tidak turun secara drastis karena masih ada portofolio Obligasi yang memberikan return lebih stabil.

Reksa Dana Corpus Balanced Fund I adalah reksa dana berjenis campuran dengan portofolionya yang terdapat saham, obligasi dan pasar uang. Dengan demikian karena isi dari Reksa Dana ini lebih banyak porsi sahamnya dibandingkan Reksa Dana Corpus lainnya, memberikan imbas penurunan return yang lebih dalam.

Untuk investor yang telah memiliki Reksa Dana Corpus Bond Plus dan Reksa Dana Corpus Balanced Fund I, disarankan untuk jangan panik, kita belum mengalami kerugian jika masih mempertahankan reksa dana yang kita miliki. Yang dialami adalah potential loss atau unrealized loss (bagi investor yang saat ini turut mengalami penurunan di reksa dana) bahkan dianjurkan untuk melakukan pembelian reksa dana lagi untuk “average down” atau mendapatkan rata-rata harga cost reksa dana yang lebih kecil, atau tetap di reksa dana sesuai dengan jenis reksa dananya dan tujuan awal berinvestasi reksa dana bahwa untuk yang berisiko tinggi baiknya untuk jangka waktu yang lebih aman.

Bagi investor yang ingin mencari produk investasi yang risikonya lebih kecil dan tidak terlalu terpengaruh dengan volatilitas pasar saham, ada baiknya berinvestasi di Reksa Dana Corpus Theologia Fixed Income Fund.

[size=9]Disclaimer:[\size]

[size=9]Investasi melalui Reksa Dana mengandung Risiko. Calon Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Reksa Dana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan masa datang.[\size]