logo

ARTIKEL

Market Insight - April Eps. 3

Market Insight - April Eps. 3

Market Insight – 20 April 2020

Review: Selama Minggu Ketiga April 2020, IHSG melemah -0.31% dari 4,649.08 menjadi 4,634.82 sementara itu LQ45 melemah -0.66% dari 700.06 menjadi 695.47; terdapat 5 indeks sektoral mengalami penguatan dan 5 indeks sektoral mengalami pelemahan selama Minggu Ketiga April 2020 ini; dari nilai Rupiah terapresiasi terhadap USD, EUR, JPY dan CNY.

Selama sepekan Bursa global bervariasi. Selama sepekan kemarin pelaku pasar kembali merespons rilis data neraca perdagangan, Keputusan suku bunga BI7DRRR yang tetap pada 4.50%, serta lanjutan kebijakan quantitive easing tahap II oleh Bank Indonesia. Laju IHSG juga terpapar janji Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan membuka kembali ekonomi US secara bertahap. Namun, aksi profit taking setelah rilis data suku bunga dan neraca dagang Indonesia menjadi faktor pemberat IHSG pada pekan ini. Untungnya, penyusutan ini cukup tertutup dengan angin segar yang datang dari Gilead Science dan pernyataan Presiden AS yang akan membuka kembali ekonominya.

Preview: Untuk pekan depan, indeks diprediksi kembali bergerak volatile. Ada sejumlah sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG dalam seminggu terakhir. Misalnya, data ekonomi dunia yang keluar menunjukan perlambatan ekonomi sejumlah negara akibat wabah corona (Covid-19). Laju IHSG juga tertahan pernyataan Dana Moneter Internasional (IMF) yang memprediksi tahun 2020 pertumbuhan ekonomi global akan turun -3% dari prediksi sebelumnya di Januari 2020 yang masih tumbuh 3.3%. Prediksi ini dianggap menimbulkan kekhawatiran sesudah virus corona, dunia menghadapi resesi global. Meski begitu, menguatnya pasar saham juga sejalan dengan ekspektasi pandemi Covid-19 sudah menuju titik puncak. Timbul harapan di Eropa akan kembali pada kehidupan normal setelah berbagai negara mulai merencanakan mencabut pembatasan social pada kehidupan publik dan bisnis. Selain itu, kenaikan pasar saham tidak lepas dari harapan pasar akan ditemukannya obat Covid 19. Gilead Sciences melakukan uji coba remdesivir sebagai obat eksperimental pada pasien Covid-19 yang kondisinya parah. Rumah sakit Chicago yang merawat pasien Covid-19 memakai obat remdesivir mengalami pulih dengan cepat dari gejala yang parah. Dari pasar obligasi, dana asing diprediksi tertarik dengan imbal hasil atau yield yang relatif tinggi harus dihadapkan dengan kenyataan bahwa volatilitas rupiah dan biaya terkait untuk hedging menjadi kurang ekonomis saat ini. Akhir pekan lalu, BI mengumumkan akan membeli sebanyak 25 persen dari target penerbitan dalam lelang utama. Langkah itu dinilai akan mendukung imbal hasil obligasi namun tidak dapat mengkompensasi penuh jumlah penawaran yang masuk.


REKSA DANA

alt text

Dari Reksa Dana, Produk Corpus Balanced Fund I selama Minggu Ketiga April 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.37%, Corpus Bond Plus selama Minggu Ketiga April 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.25%, dan Corpus Theologia Fixed Income Fund selama Minggu Ketiga April 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.15%. Sementara benchmark Infovesta Reksa Dana Campuran Minggu Ketiga April 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.27% dan Infovesta Reksa Dana Pendapatan Tetap Minggu Ketiga April 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.90%.

Reksa Dana Corpus Bond Plus adalah reksa dana berjenis pendapatan tetap yang isi portofolionya terdiri dari efek bersifat hutang atau obligasi dengan komposisi minimum 80% dan maksimum 98% serta minimum 2% dan maksimum 18% pada instrument pasar uang dan minimum 0% dan maksimum 18% di efek bersifat ekuitas atau saham. Dengan demikian Reksa Dana Corpus Bond Plus dibandingkan dengan 1 minggu kemarin mengalami kenaikan sebesar 0,25 % serta return setahunnya menjadi 2,10%.

Reksa Dana Corpus Balanced Fund I adalah reksa dana berjenis campuran dengan portofolionya yang komposisinya minimum 1% dan maksimum 79% pada efek saham, obligasi dan pasar uang. Dengan demikian karena isi dari Reksa Dana ini lebih banyak porsi sahamnya dibandingkan reksa dana lainnya, memberikan imbas penurunan return yang lebih dalam. Dalam seminggu terakhir Reksa Dana Corpus Balanced Fund I mengalami kenaikan sebesar 0,37 % dan return setahunnya sebesar -31,62%.

Dalam kondisi saat ini melihat tujuan awal berinvestasi di reksa dana, untuk investor yang masuk ke Reksa Dana dengan risiko kecil seperti Reksa Dana Corpus Theologia Fixed Income Fund, tidak terlalu terpengaruhi dengan kondisi market karena portofolio Reksa Dana Corpus Theologia Fixed Income Fund yang minimum 80% di efek bersifat hutang atau obligasi dan sisanya ada di instrument pasar uang. Dengan return satu tahun terakhir sebesar 7,89% reksa dana ini masih dapat memberikan return yang cederung lebih stabil. Cocok untuk investor pemula dan investor yang mau berinvestasi dengan risiko yang lebih kecil.

Disclaimer:

Investasi melalui Reksa Dana mengandung Risiko. Calon Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Reksa Dana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan masa datang.