logo

ARTIKEL

Market Insight - April Eps. 2

Market Insight - April Eps. 2

Market Insight – 13 April 2020

Review: Selama Minggu Kedua April 2020, IHSG menguat +0.55% dari 4,623.43 menjadi 4,649.08 sementara itu LQ45 melemah -0.34% dari 702.43 menjadi 700.06; terdapat 8 indeks sektoral mengalami penguatan dan 2 indeks sektoral mengalami pelemahan selama Minggu Kedua April 2020 ini; dari nilai Rupiah terapresiasi terhadap USD, EUR, JPY dan CNY.

Selama sepekan Bursa global menguat. Selama sepekan kemarin pelaku pasar kembali merespons positif upaya lanjutan Pemerintah dalam negeri maupun luar negeri untuk menanggulangi pandemi Covid-19. Selain itu upaya beberapa emiten untuk melakukan aksi buyback saham turun mendorong kinerja indeks. Perlu dicermati juga musim laporan keuangan emiten yang telah dirilis sehingga terdapat beberapa emiten yang membagikan dividen. Hal tersebut menjadi faktor menarik investor ditengah pandemi Covid-19.

Preview: Untuk pekan depan, indeks diprediksi kembali bergerak volatile. Adapun sentimen yang berpotensi mempengaruhi pergerakan Jakarta Composite Index (JCI) minggu depan salah satunya adalah rilis Neraca Perdagangan Maret 2020. Selain itu pelaku pasar juga masih akan terus memantau perkembangan penanganan pandemi Covid-19. Serta pelaku pasar menanti kebijakan suku bunga oleh Bank Indonesia. Perlu diketahui pada bulan lalu Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga sehingga posisi terakhir BI7DRRR berada pada 4.50%. Pengumuman kinerja keuangan emiten tahun 2019 serta pengumuman dividen juga dinilai dapat menjadi katalis positif untuk sejumlah emiten dalam jangka pendek. Perkembangan harga minyak jelang pertemuan OPEC+ juga menjadi perhatian. Mengingat pelemahan yang terlalu dalam pada harga minyak dapat memberikan dampak negatif pada defisit anggaran Indonesia. Dari pasar obligasi, Rencana pemerintah menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (14/4) diperkirakan belum akan menggaet peminat baru. Wabah virus corona yang belum kunjung usai dan terus memburuk membuat para investor saat ini lebih memilih memegang uang tunai demi menjaga likuiditas. Tak ayal emerging market, seperti pasar obligasi Indonesia akhirnya ditinggalkan sejenak sembari memantau situasi terbaru.

REKSA DANA

alt text

Dari Reksa Dana, Produk Corpus Balanced Fund I selama Minggu Kedua April 2020 memiliki imbal hasil (return) +2.52%, Corpus Bond Plus selama Minggu Kedua April 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.57%, dan Corpus Theologia Fixed Income Fund selama Minggu Kedua April 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.11%. Sementara benchmark Infovesta Reksa Dana Campuran Minggu Kedua April 2020 memiliki imbal hasil (return) +1.37% dan Infovesta Reksa Dana Pendapatan Tetap Minggu Kedua April 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.01%.

Karena pengaruh pasar saham yang cenderung positif dalam seminggu terakhir in, Reksa Dana Corpus Bond Plus dan Reksa Dana Corpus Balanced Fund I mengalami kenaikan harga Nav/Unitnya.

Reksa Dana Corpus Bond Plus adalah reksa dana berjenis pendapatan tetap yang isi portofolionya terdiri dari efek bersifat hutang atau obligasi dengan komposisi minimum 80% dan maksimum 98% serta minimum 2% dan maksimum 18% pada instrument pasar uang dan minimum 0% dan maksimum 18% di efek bersifat ekuitas atau saham. Dengan demikian Reksa Dana Corpus Bond Plus dibandingkan dengan 1 minggu kemarin mengalami kenaikan sebesar 0,57% serta return setahunnya menjadi 2,47% yang disebabkan karena adanya portofolio saham walau kecil memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap return yang dihasilkan.

Reksa Dana Corpus Balanced Fund I adalah reksa dana berjenis campuran dengan portofolionya yang komposisinya minimum 1% dan maksimum 79% pada efek saham, obligasi dan pasar uang. Dengan demikian karena isi dari Reksa Dana ini lebih banyak porsi sahamnya dibandingkan reksa dana lainnya, memberikan imbas penurunan return yang lebih dalam. Dalam seminggu terakhir Reksa Dana Corpus Balanced Fund I mengalami kenaikan sebesar 2,52 % dan setahunnya sebesar memberikan -31,32%.

Dalam kondisi saat ini melihat tujuan awal berinvestasi di reksa dana, untuk investor yang masuk ke Reksa Dana dengan risiko kecil seperti Reksa Dana Corpus Theologia Fixed Income Fund, tidak terlalu terpengaruhi dengan kondisi market karena portofolio Reksa Dana Corpus Theologia Fixed Income Fund yang minimum 80% di efek bersifat hutang atau obligasi dan sisanya ada di instrument pasar uang. Dengan return satu tahun terakhir sebesar 7,91% reksa dana ini masih dapat memberikan return yang cederung lebih stabil. Cocok untuk investor pemula dan investor yang mau berinvestasi dengan risiko yang lebih kecil.

Disclaimer:

Investasi melalui Reksa Dana mengandung Risiko. Calon Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Reksa Dana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan masa datang.