logo

ARTIKEL

Maret Insight - End of March

Maret Insight - End of March

Market Insight – 30 Maret 2020

Review: Selama Minggu Keempat Maret 2020, IHSG +8.36% dari 4,194.94 menjadi 4,545.57. LQ45 +11.85% dari 624.76 menjadi 698.78; terdapat 10 indeks sektoral mengalami penguatan selama Minggu Keempat Maret 2020 ini; dari nilai Rupiah terapresiasi terhadap USD dan CNY, sementara itu Rupiah terdepresiasi terhadap EUR dan JPY.

Bursa Global dan Domestik selama sepekan bergerak menguat. Salah satu faktor penguatan IHSG adalah kebijakan quantitative easing (QE) dengan bujet US$2Triliun yant telah disetujui oleh The Federal Reserve. Kebijakan itu mengangkat bursa saham global termasuk pasar saham Indonesia. Setelah paket disetujui pada Jumat, Senat AS melolosan paket tersebut lewat pemungutan suara dan mengirim kepada Presiden Donald Trump untuk ditandatangi. Stimulus ini akan memberikan pinjaman dana darurat kepada usaha kecil, keringanan pajak bisnis, tunjangan pengguran yang diperluas. Dari sisi moneter dalam negeri, adanya relaksasi kredit dan berbagai upaya BI untuk meningkatkan likuiditas sebagai upaya menjaga perekonomian Indonesia nampaknya cukup direspon baik oleh masyarakat terutama pelaku usaha. Sebagai catatan, pemerintah pada pekan lalu resmi mengumumkan paket kebijakan stimulus fiskal maupun non fiskal kedua dengan alokasi anggaran sebesar Rp 22,9 triliun. Sebelumnya, pada paket pertama total alokasi anggaran Rp 10,3 triliun. Selain itu, pemerintah juga merelaksasi defisit APBN 2020 menjadi 2,5% atau sekitar Rp 432,2 triliun.

Preview: Untuk pekan depan, indeks diprediksi kembali bergerak volatile. Hal yang perlu dicermati ialah perkembangan stimulus oleh pemerintah AS dan perkembangan Covid-19 beserta penanganannya termasuk di Indonesia. Setelah pekan lalu berbagai kebijakan stimulus dikeluarkan baik dari pemerintah AS dan Indonesia yang direspon cukup baik oleh investor, kini investor kembali menanti upaya-upaya lanjutan pemerintah menanggulangi penyebaran virus Covid-19. Namun demikian, saat ini banyak saham yang punya valuasi menarik, karena itu ketika terjadi koreksi di pasar dapat kembali dilakukan akumulasi beli. Dari pasar surat utang Indonesia masih berpotensi bergerak secara variatif. Hal ini dikarenakan permasalahan utama terkait virus corona belum menemui titik terang. Sehingga tekanan dinilai Lili masih akan belum berhenti. Kekhawatiran pasar mengenai kemungkinan resesi akibat virus corona. Hingga keluarnya dana asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang pada akhirnya turut menyebabkan pelemahan rupiah masih akan menjadi sentimen negatif.

REKSA DANA

alt text

Dari Reksa Dana, Produk Corpus Balanced Fund I selama Minggu Keempat Maret 2020 memiliki imbal hasil (return) +5.06%, Corpus Bond Plus selama Minggu Keempat Maret 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.67%, dan Corpus Theologia Fixed Income Fund selama Minggu Keempat Maret 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.14%. Sementara benchmark Infovesta Reksa Dana Campuran Minggu Keempat Maret 2020 memiliki imbal hasil (return) +3.32% dan Infovesta Reksa Dana Pendapatan Tetap Minggu Keempat Maret 2020 memiliki imbal hasil (return) +0.06%.

Dalam kondisi saat ini melihat tujuan awal berinvestasi di Reksa dana, untuk investor yang masuk ke Reksa Dana dengan risiko kecil seperti Reksa Dana Corpus Theologia Fixed Income Fund, tidak terlalu terpengaruhi dengan kondisi market karena portofolio Reksa Dana Corpus Theologia Fixed Income Fund yang minimum 80% di efek bersifat hutang atau obligasi. Dengan return satu tahun terakhir sebesar 7,88% reksa dana ini masih dapat memberikan return yang cederung lebih stabil. Cocok untuk investor pemula dan investor yang mau berinvestasi dengan risiko yang lebih kecil.

Karena pengaruh pasar saham beberapa waktu terakhir mengalami perbaikan dengan naiknya harga-harga saham, Reksa Dana Corpus Bond Plus yaitu reksa dana berjenis pendapatan tetap yang portofolionya terdiri dari minimum 80% dan maksimum 98% pada efek bersifat utang, minimum 2 % dan maksimum 20% pada instrument pasar uang dan minimum 0% dan maksimum 18% pada saham. Reksa Dana Corpus Balanced Fund I yaitu reksa dana berjenis campuran dengan komposisi masing-masing minimum 1 % dan maksimum 79% pada efek bersifat hutang, saham dan instrument pasar uang juga mengalami kenaikan harga Nav/Unit yaitu dalam 1 minggu terakhir Reksa Dana Corpus Bond Plus naik sebesar 0,67% dan Reksa Dana Corpus Balanced Fund I naik sebesar 5,06%.


Disclaimer:

Investasi melalui Reksa Dana mengandung Risiko. Calon Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui Reksa Dana. Kinerja masa lalu tidak mencerminkan masa datang.